Komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang menyampaikan pemikiran atau informasi kepada orang lain melalui metode tertentu dengan tujuan agar penerima pesan memahami maksud dari penyampai. Oleh karena itu, komunikasi melibatkan pembicara (yang memberikan informasi), proses penyampaian informasi, isi informasi, dan pendengar (yang menerima informasi).
Karena itu Komunikasi efektif merupakan suatu bentuk komunikasi yang memenuhi kriteria tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dipahami oleh penerima pesan, dapat mengurangi potensi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien. Dalam hal ini metode komunikasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk lisan, tertulis, dan elektronik.
Selanjutnya Keselamatan pasien adalah topik penting dalam standar akreditasi rumah sakit. Oleh karena itu, meningkatkan komunikasi yang efektif termasuk ke dalam sasaran keselamatan pasien. Metode komunikasi SBAR yang terdiri dari Situation, Background, Assessment, dan Recommendation merupakan kerangka komunikasi efektif dan ditetapkan sebagai standar komunikasi antara tenaga kesehatan yang berfokus terhadap pasien.
Apa itu Komunikasi SBAR ?
Metode SBAR terdiri dari situation, background, assessment, recommendation. Situation menggambarkan keadaan situasi yang terjadi seperti yang dialami pasien saat ini, keluhan utama pasien, dan mengapa perawat menghubungi dokter. Background membahas tentang apa yang melatarbelakangi kondisi pasien, tanda-tanda vital dan riwayat penyakit, kondisi yang akan datang, dan keadaan yang mengarah pada kondisi tersebut. Assessment merupakan hasil pengkajian pasien dan kemungkinan masalah yang akan dihadapi pasien. Recommendation yaitu mengusulkan tindakan yang harus dilakukan terkait kondisi pasien saat ini.
Tujuan dan keuntungan menggunakan SBAR,meliputi:
- Meningkatkan Keamanan Keselamatan Pasien (Patient Safety): SBAR membantu memastikan bahwa informasi kritis tentang pasien disampaikan dengan jelas dan tepat waktu, mengurangi risiko kesalahan dalam perawatan dan meningkatkan keselamatan pasien.
- Memberikan Standar untuk Penyebaran atau Berbagi Informasi: SBAR menyediakan format standar untuk menyampaikan informasi, memastikan bahwa pesan yang disampaikan konsisten dan dapat dipahami oleh semua anggota tim kesehatan.
- Meningkatkan Kekuatan atau Kejelasan dari Para Pemberi Pelayanan Kesehatan: SBAR memberikan struktur yang membantu para pemberi pelayanan kesehatan menyampaikan informasi secara sistematis dan jelas, memungkinkan mereka untuk dengan lebih percaya diri mengajukan permintaan perubahan perawatan atau menyelesaikan informasi dalam kondisi kritis dengan benar dan akurat.
- Meningkatkan Efektivitas Kerja Tim: SBARmemberikan format yang terstruktur, SBAR mendukung komunikasi yang lebih efektif di antara anggota tim kesehatan. Ini membantu mencegah kebingungan dan meningkatkan koordinasi tindakan dalam tim.
- Dapat Dipergunakan pada Daerah Spesifik: dikarenakan SBAR dapat diterapkan dalam berbagai konteks atau daerah spesifik di pusat pelayanan kesehatan, memastikan konsistensi dan efisiensi dalam komunikasi lintas disiplin ilmu.
Dengan demikian, penggunaan SBAR tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keamanan pasien, tetapi juga untuk meningkatkan efektivitas komunikasi, koordinasi tim, dan efisiensi dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Kapan digunakannya SBAR ?
SBAR digunakan sebagai landasan penyusunan komunikasi verbal, dari berbagai keadaan perawatan pasien antara lain:
- Pasien rawat jalan dan pasien rawat inap
- Komunikasi pada kasus atau kondisi urgen dan non urgen
- Komunikasi dengan pasien, perorangan atau lewat telepon
- Keadaan khusus antara dokter dengan perawat
- Membantu konsultasi antara dokter dengan dokter
- Mendiskusikan dengan konsultan professional lain misalnya terapi
- Komunikasi pada saat perubahan shift jaga
- Meningkatkan perhatian
- Serah terima dari petugas ambulan kepada staf rumah sakit
Contoh SBAR
S | Situation Menerangkan kondisi terkini pasien |
B | Background Menggambarkan info penting terkait kondisi pasien |
A | Assesment (Pengkajian) Menerangkan hasil pengkajian dari hasil temuan pasien |
R | Recomendation Menerangkan ide atau gagasan terkait intervensi terkait kondisi pasien terkini |
Situation: Selamat pagi, saya ners Joni dari ruangan Anggrek hendak melaporkan pasien Ny.Siti dengan kanker paru saat ini mengeluh sesak disertai dahak dan nyeri dada.
Background: Saat ini pasien direncanakan mau operasi biopsi. hasil pemeriksaan dpl pasien seminggu yang lalu dalam batas normal.
Assesment: Sementara itu, hasil pemeriksaan terkini kesadaran pasien compos mentis, pasien terlihat gelisah, TD: 120/80 mmHg, Nadi: 98 x/menit, pernapasan: 25 x/menit, Suhu: 36.5°C, SpO2: 90 %. Kemudian hasil pemeriksaan AGD didapatkan hasil asidosis respiratorik (pH: 7.01, pCO2: 50).
Recomendation: Saat ini kami telah berikan oksigen nasal kanul 6 lpm, dari hasil pemeriksaan tersebut saya mendiagnosis gangguan pertukaran gas. Oleh karena itu apakah oksigennya mau diganti menjadi simplemask dan dilakukan pemberian bronkokardilator ?
Sumber dan Rujukan
Christina, L. V. (2021). Penggunaan Metode SBAR untuk Komunikasi Efektif antara Tenaga Kesehatan dalam Konteks Klinis. KELUWIH: Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran, 3(1), 57–63.
Deniati, K., Simamora, R. S., Nur, D., Pelawi, A. M. P., Meliyana, E., Agustina, L., Dedu, B., & Indrawati, L. (2022). Komunikasi Terapeutik dalam Layanan (M. Nasrudin, Ed.; 1st ed.). Nasya Expanding Management. https://play.google.com/store/books/details?id=UbuZEAAAQBAJ
Ramdhani, A. N., Rahayu, M. P., Istikarini, I. F., Susiyanti, R., Asih, D. R., & Hanjari, T. R. D. (2016). Buku Saku Praktik Klinik Keperawatan (3rd ed.). Salemba Medika.
SNARS (2018). SBAR – Komunikasi Efektif di Rumah Sakit, viewed 18 january, https://snars.web.id/rs/sbar-komunikasi-efektif-di-rumah-sakit.