Lompat ke konten
Home » Paradigma Keperawatan

Paradigma Keperawatan

Paradigma adalah sebuah pemahaman yang diyakini oleh sekumpulan peneliti yang mengatur serta mengarahkan riset pada dispilin ilmu untuk memecahkan masalah-masalah ilmiah dan mengatur serangkaian studi dilapangan1. Oleh karena itu Paradigma keperawatan adalah pandangan umum yang dianut oleh sebagian besar komunitas ilmiah di bidang keperawatan. Paradigma ini mengaitkan berbagai teori menjadi suatu struktur yang mengatur hubungan antara teori-teori tersebut, dengan tujuan mengembangkan model konseptual dan teori-teori keperawatan sebagai dasar kerangka kerja dalam keperawatan2.

Komponen Paradigma Keperawatan

Dalam hal ini, paradigma keperawatan membagi menjadi empat komponen, yaitu keperawatan, manusia, sehat-sakit, dan lingkungan.

Keperawatan

Keperawatan adalah pelayanan profesional yang mencakup berbagai aspek biologis, psikologis, sosial, spiritual, dan kultural, ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat dalam kondisi sehat maupun sakit sepanjang siklus hidup manusia. Di Indonesia, Undang-Undang Keperawatan No 38 Tahun 2014 menggambarkan keperawatan sebagai kegiatan memberikan asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit, dengan dasar ilmu dan praktik keperawatan.

Asuhan keperawatan dilakukan ketika ada kelemahan fisik dan mental, kurangnya pengetahuan, atau ketidakmampuan klien dalam menjalani aktivitas sehari-hari secara mandiri. Praktik keperawatan adalah tindakan independen perawat profesional yang bekerja sama dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya untuk memberikan asuhan sesuai wewenang dan tanggung jawabnya. Tujuannya adalah agar individu, keluarga, atau komunitas bisa mandiri dalam menjaga kesehatan dan berfungsi secara mandiri. Oleh karena itu, Pelayanan keperawatan bersifat independen dan interdependen, dengan fokus pada kebutuhan klien. Jadi sebagai tenaga profesional, perawat harus memiliki kemampuan intelektual, teknis, interpersonal, dan moral yang memungkinkannya memberikan asuhan keperawatan yang bertanggung jawab dan sesuai dengan wewenangnya.

Manusia

Paradigma keperawatan menganggap manusia sebagai entitas yang holistik, terdiri dari aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Manusia bertindak melalui komunikasi verbal dan nonverbal, dan kadang-kadang memerlukan bantuan dalam memenuhi kebutuhan mereka, yang jika tidak terpenuhi dapat menyebabkan distress. Oleh karena itu, perawat profesional berinteraksi dengan individu yang membutuhkan bantuan dalam pemenuhan kebutuhan mereka.

Manusia juga dipandang sebagai sistem terbuka yang selalu berinteraksi dengan lingkungan eksternal dan berusaha menjaga keseimbangan internalnya. Mereka memiliki akal, perasaan, dan kesatuan tubuh dan jiwa, serta memiliki kemampuan adaptasi. Manusia merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, berelasi, dan berinterdependen.

Dalam konteks pelayanan keperawatan, manusia dapat merujuk kepada individu, keluarga, atau masyarakat yang menerima asuhan keperawatan. Kita menganggap keluarga sebagai kelompok yang memiliki peran penting dalam upaya pemeliharaan kesehatan dan penanganan masalah kesehatan dalam lingungannya.

Herarki Kebutuhan Dasar (Maslow)

Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham H. Maslow, melibatkan hierarki kebutuhan mulai dari fisiologis (seperti oksigen, makanan, tidur) hingga kebutuhan tingkat tinggi seperti aktualisasi diri3. Pemahaman hierarki ini menjadi dasar dalam memahami dan memenuhi kebutuhan klien dalam praktik keperawatan. Hierarki kebutuhan dasar manusia Maslow meliputi:

  1. Kebutuhan fisiologis.
  2. Kebutuhan akan keamanan dan keselamatan.
  3. Kebutuhan akan mencintai dan rasa dicintai.
  4. Kebutuhan akan harga diri.
  5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri.

Sehat-Sakit

Paradigma keperawatan memiliki konsep sehat-sakit sebagai salah satu komponennya, yang seringkali kompleks dan dapat diinterpretasikan dengan berbagai cara. Definisi sehat-sakit dapat berbeda-beda tergantung pada perspektif individu, keluarga, masyarakat, atau bahkan profesi kesehatan yang berbeda paradigma. Konsep ini bisa dianggap sebagai suatu skala atau rentang yang digunakan untuk mengukur kondisi kesehatan atau penyakit seseorang.

Dalam ilmu keperawatan, kita mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan yang berada dalam rentang yang sama dengan penyakit. Kesehatan adalah kondisi seseorang merasa optimal secara fisik, psikologis, sosial, dan spiritual sesuai dengan usianya. Ini juga mengakui bahwa kesehatan tidak hanya berarti bebas dari penyakit atau kelemahan. Ketika seseorang menganggap sakit, hal itu dapat memengaruhi keseimbangan fisik, psikologis, sosial, dan spiritualnya.

Rentang Sehat Sakit

Berdasarkan konsep sehat-sakit ini, paradigma keperawatan akan menilai status kesehatan seseorang dalam rentang tersebut sebelum memberikan pelayanan keperawatan. Dalam hal ini membantu perawat untuk menentukan tingkat asuhan keperawatan yang diperlukan dan tujuan yang ingin dicapai untuk meningkatkan status kesehatan klien.

Lingkungan

Dalam paradigma keperawatan, mendefinisikan lingkungan sebagai kombinasi dari semua kondisi dan faktor luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme. Kita dapat membagi lingkungan ini menjadi dua jenis, yaitu lingkungan fisik dan non-fisik.

Lingkungan Fisik

Mencakup elemen-elemen alamiah seperti cuaca, musim, geografi, struktur geologis, dan faktor-faktor alam lainnya.

Lingkungan Non Fisik

Lingkungan non fisik terbentuk melalui interaksi manusia, termasuk aspek-aspek sosial dan budaya, norma, nilai, adat istiadat, dan unsur-unsur lainnya yang muncul akibat interaksi manusia.

Ilmu keperawatan menggunakan model segitiga untuk menjelaskan hubungan antara agens (faktor penyebab), hospes (tuan rumah atau individu yang terpengaruh), dan lingkungan.

Model ini bertujuan untuk memahami bagaimana lingkungan memengaruhi kesehatan individu.

hubungan antara agens, hospens, dan lingkungan

Aplikasi Paradigma Keperawatan Dalam Praktik Keperawatan

Profesi keperawatan adalah profesi yang unik, harus adanya pendekatan khusus dalam menghadapi setiap masalah yang muncul pada praktiknya. Dalam memberikan asuhan keperawatan sebagai bentuk pelayanan profesional, perawat harus memperhatikan prinsip-prinsip paradigma keperawatan.

Paradigma keperawatan mengakui bahwa manusia adalah makhluk holistik yang unik dengan berbagai kebutuhan yang beragam. Lingkungan, baik internal maupun eksternal, juga memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan dan kondisi sakit individu. Oleh karena itu, perawat memiliki peran penting dalam meningkatkan kesehatan pasien dan membantu mereka mencapai kondisi kesehatan yang optimal.

Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus menerapkan paradigma keperawatan yang sesuai dengan keadaan individu pasien. Dengan demikian, tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai dengan efektif.


  1. Patriyani, R. E. H., Ningsih, S. R., Sulistyowati, E. C., Sunaryanti, B., Suyanto, Setyawati, D., Aseta, P., Trisnowati, T., Yulianti, unjung S., Lestari, S., & Indriati, R. (2022). KONSEP DASAR KEPERAWATAN. Penerbit Tahta Media. Retrieved from https://tahtamedia.co.id/index.php/issj/article/view/224 ↩︎
  2. Budiono & Pertami. (2019). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi Medika ↩︎
  3. Maslow AH. (1970). Motivation and personality, ed 3, Upper Saddle River,
    NJ, Prentice Hall. ↩︎

Tempat Diskusi

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *